Kamis, 13 November 2014

Puisi Anekdot


Pencuri

Pencuri ???
Siapa yang mencuri ???
Kenapa uang simpanan habis
Melayang entah di kantong siapa...

Di setiap tol, gedung, jembatan
banyak pengutil
Bahkan di sekolah juga ada

Tak punya hati kah dia ???
Tak punya perasaan kah dia ???
Bila iya...
Tak heran jika acuhkan saudaranya
Pentingkan hidupnya

Yang rugi geram
Yang miskin marah
Bila bertemu, habislah dia..!!!

Kamis, 23 Oktober 2014

analisis puisi sepisaupi

ANALISIS PUISI SEPISAUPI

   Penggunaan repetisi afiks se- ini digunakan oleh penyair untuk memunculkan efek estetik pada puisi. Contohnya se- pada sepisau, sepikul, serisau, sepisapanya dan sepukau. Afiks se- ini dapat dimaknai satu. Kata "sepisaupi" pada puisi ini merupakan kependekan dari sepi, pisau, pikul.
   Penggunaan vokal /i/,/u/, /a/ ini dapat menimbulkan suasana gembira, bahagia, riang, kasih, suci, kecil, ramping, ringan, dan tinggi. Penggunaan konsonan (s) dan (p) menimbulkan suasana kacau, tidak teratur, tidak menyenangkan. Efek magis yang murni pada puisi tersebut juga dapat kita lihat dari pengulangan-pengulangan seperti pada mantra. Puisi ini adalah teori pemecahan (fusi) kata, permainan bentuk, pemaknaan baru, dan puisi menurut juga adalah mengembalikan kata pada mantra.
   Ekspresi kesakitan atau perasaan luka dalam menghadapi sepi, timbul tenggelam antara sadar atau tidak kata sepi teesebut sudah jelas penyair ingin mengungkapkan rasa sepi yang mendera pada dirinya. Kata pisau, lambang sakit atau luka sementara itu punya misteri yang tak terungkap penyatuan kata tersebut di tafsirkan bahwa masa sepi yang dialami penyair selalu disertai rasa sakit atau luka yang merupakan misteri yang tak terpahamkan dalam perjalanan hidupnya.


Sekian dan terima kasih

sahabatku

Seorang Sahabat

Dikala aku sendiri
Engkau hadir membawa berjuta pelangi
Mengiringi setiap langkah yang kupijak
Menaburi hatiku dengan kebahagiaan
Sahabat...
Hanya kata itu yang mampu kuucap
Meski tak sebanding dengan hadirmu
Hadirmu dalam dunia penuh cerita
Berbagi suka duka
Alami berbagai tantangan
hingga ikatan sahabat di ujung kebinasaan
Tapi itulah bumbu persahabatan
Pahit, manis, asam kita rasakan
Ujian tuk jadi lebih kuat
Da

Sabtu, 06 September 2014

Pengemis Renta

Semua kusimpan rapat dalam hati
Tak ku biarkan seorang pun tahu
Aku pengemis renta
yang menginginkan kesejahteraan
di negri yang kaya

Tapi, itu tak kudapatkan
Pejabat hanya pikirkan dirinya
Politisi hanya pikirkan hidupnya
Di mana ku harus cari sejahtera

Ku hanya seorang tua bangka
yang menenggelamkan hidupku
Dalam kemurahan hati orang
Yang mencari sejahtera
di kekosongan jalan
Di negri yang kaya.....
Rindu untuk Kekasihnya

Terngiang rasa
Tanpa ada balas
Entah yang kurasa
Butiran kristal melintas di pipi
Menatap bulan yang tersenyum
ku hanya meratap
di balik jendela

Melamun ke angkasa
Terbesit seutas kenangan
Bayang-bayangmu hadir
yang haus akan cinta
yang binasa akan rindu

Lewat desahan angin
Lewat pijaran rembulan
Kutitipkan rindu
untukmu...kekasihnya.....