Kamis, 23 Oktober 2014

analisis puisi sepisaupi

ANALISIS PUISI SEPISAUPI

   Penggunaan repetisi afiks se- ini digunakan oleh penyair untuk memunculkan efek estetik pada puisi. Contohnya se- pada sepisau, sepikul, serisau, sepisapanya dan sepukau. Afiks se- ini dapat dimaknai satu. Kata "sepisaupi" pada puisi ini merupakan kependekan dari sepi, pisau, pikul.
   Penggunaan vokal /i/,/u/, /a/ ini dapat menimbulkan suasana gembira, bahagia, riang, kasih, suci, kecil, ramping, ringan, dan tinggi. Penggunaan konsonan (s) dan (p) menimbulkan suasana kacau, tidak teratur, tidak menyenangkan. Efek magis yang murni pada puisi tersebut juga dapat kita lihat dari pengulangan-pengulangan seperti pada mantra. Puisi ini adalah teori pemecahan (fusi) kata, permainan bentuk, pemaknaan baru, dan puisi menurut juga adalah mengembalikan kata pada mantra.
   Ekspresi kesakitan atau perasaan luka dalam menghadapi sepi, timbul tenggelam antara sadar atau tidak kata sepi teesebut sudah jelas penyair ingin mengungkapkan rasa sepi yang mendera pada dirinya. Kata pisau, lambang sakit atau luka sementara itu punya misteri yang tak terungkap penyatuan kata tersebut di tafsirkan bahwa masa sepi yang dialami penyair selalu disertai rasa sakit atau luka yang merupakan misteri yang tak terpahamkan dalam perjalanan hidupnya.


Sekian dan terima kasih

sahabatku

Seorang Sahabat

Dikala aku sendiri
Engkau hadir membawa berjuta pelangi
Mengiringi setiap langkah yang kupijak
Menaburi hatiku dengan kebahagiaan
Sahabat...
Hanya kata itu yang mampu kuucap
Meski tak sebanding dengan hadirmu
Hadirmu dalam dunia penuh cerita
Berbagi suka duka
Alami berbagai tantangan
hingga ikatan sahabat di ujung kebinasaan
Tapi itulah bumbu persahabatan
Pahit, manis, asam kita rasakan
Ujian tuk jadi lebih kuat
Da