Senin, 22 Juni 2015

Senandung Sendu

Mengering sudah kelopak ini
Tak sanggup lagi mengalirkan sungai kepedihan
Dunia pun tampak enggan mengikuti alur hidupku
Di mana dunia yang kupijak
Di situ menceritakan kepedihanku
Seorang yang kehilangan naungan orang tua
Tak ada lagi yang menaungi ku lagi
Tak ada hari kehangatan itu lagi
Semua hilanh dengan sekejap

Dunia yang dulu tampakkan senyumnya
Burung yang dulu alunkan senandung bahagia
Matahari yang dulu sinarkan kehangatan kasihnya
Kini...
Dunia murung
Burung enggan bersenandung
Matahari pun enggan bersinar

Aku tahu semua pasti kembali pada-Nya
Tapi mengapa eng-Kau panggil dia
Sebelum aku membahagiakannya
Jasa yang belum sempat ku balas
Dunia yang belum sempat kurengkuh untukmu
Ucapan maaf pun belum sempat terucap dari bibirku
Penyesalan pun hanya sia-sia untukku
Hanya sajak-sajak do'a
Yang bisa mengalun dari bibirku
Maafkan aq Tuhan...
AKu telah mengutuk takdir-Mu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar